I have been accepting the fact that I am no longer your first priority. I had better retreat myself from your life.
Nanna's simple life
Nothing special :)
Search
Sunday, August 10, 2025
Saturday, August 09, 2025
Getting married again
Akhir-akhir ini di media sosial 'thread' aku mendapati beberapa postingan orang-orang yang menemukan jodohnya di thread. Salah satu yang menarik bagiku adalah postingan seorang laki-laki yang mengaku berusia 54 tahun, tinggal di Bekasi. Dia mengunggah fotonya dengan seorang perempuan yang juga tinggal di Bekasi, berusia 37 tahun, dengan perempuan itu dia sedang mengadakan penjajakan diri. Si laki-laki menyatakan anak-anaknya sudah 'mentas' semua, sementara si perempuan punya 3 orang anak yang harus dia biayai.
Si laki-laki ini 'hanya' mengunggah foto dan menulis kepsyen. You can guess, banyak orang yang lalu menulis komen dengan nada variatif. Ada yang mendukugnya, ada juga yang menulis, "buat apa? Anak-anakmu sudah mentas, ini saatnya kamu menikmati masa-masa nyaman, tidak perlu memikirkan biaya untuk sekolah anak-anak lagi.
Selain itu, ada juga postingan beberapa perempuan di usia yang sudah cukup matang -- lebih dari 55 tahun -- yang dengan terbuka menulis mencari pasangan, ingin menikah lagi. Komentar-komentar yang 'masuk' kian bervariatif, di mana lebih banyak yang mempertanyakan, "buat apa menyulitkan diri? Perempuan di usia 'matang' tentu akan 'mendapatkan' laki-laki yang berusia lebih tua; laki-laki yang kebanyakan sudah memiliki masalah kesehatan." bla bla bla … ada satu komentar yang menarik perhatianku dari seorang perempuan. Dia mengaku beerusia 62 tahun, menemukan jodoh seorang laki-laki berusia 67 tahun. Setelah menikah (lagi), mereka benar-benar saling menjaga kesehatan dan perasaan pasangannya. Intinya adalah pernikahan (yang kesekian ini) benar-benar membawa kebahagiaan untuk mereka berdua.
Saat menulis ini, aku ingat Candace Bushnell -- si penulis SEX AND THE CITY -- yang menemukan jodohnya di usianya yang menjelang 60 tahu, setelah bercerai di usia 50 tahun. Ternyata o ternyata, tidak hanya di Amerika bahwa kita masih akan menemukan perempuan-perempuan di usia matang yang secara terbuka menyatakan bahwa mereka masih berharap menemukan jodoh. Meski, well, you can guess, tentu tetap ada komentar-komentar sarkastik seperti, "Ibu kok malah mencari penyakit di usia di mana Ibu seharusnya mendekatkan diri pada Tuhan?😂
Guess what? Mantan istri kakakku -- yang ditinggal meninggal kakak di tahun 2019 -- pun telah menemukan tambatan hatinya loh. She is around the same age as me. And of course: I support her!
MS48 14.58 9 Agustus 2025
P.S.:
perhaps you will find my comment in this link interesting to read. 😊
Validasi Diri
Sekitar 3 tahun yang lalu seseorang mencoba melakukan pedekate denganku. Di awal-awal kami berkomunikasi, dia suka, (eh, atau 'kadang' ya?) bercerita tentang perempuan-perempuan yang naksir dia. Aku merasa aneh dengan caranya itu, tapi ya mau bagaimana lagi? Aku mendengarkan saja dia bercerita tentang perempuan-perempuan itu.
Eh, if I am not mistaken, dia melakukan hal ini tidak hanya di awal-awal kami berkomunikasi. Beberapa waktu kemudian -- beberapa bulan/tahun -- dia kadang bercerita tentang hal yang sama. Seperti di awal-awal, aku 'sempat' hanya manggut-manggut saja. Hingga satu kali aku merasa I need to say something to him, something like, "are you sure she feels that way to you? Kamu nih gampang amat ge-eran." lol.
*****
Di satu media sosial aku punya seorang 'kawan' yang suka sekali menyebut dirinya sendiri ganteng. Awalnya, aku pikir dia hanya bercanda karena aku pikir tentu dia sadar diri bahwa dia sebenarnya tidak ganteng. Wkwkwkwk … oh well, I was wrong, bukankah aku selalu mengatakan bahwa 'beauty depends on the beholder'. Bisa jadi ada orang yang memang memandangnya sebagai ganteng ya, meski di mataku dia biasa-biasa saja.
Sekian tahun 'berkawan' dengannya di media sosial, ternyata dia sama sekali tidak berubah. Cara menulis statusnya tetap menggunakan diksi ganteng untuk menggambarkan dirinya sendiri. dan, aku masih juga tertawa saat membacanya, karena di mataku dia melakukan itu untuk bercanda.
*****
Di media sosial yang sama, seorang kawan -- penulis senior dengan inisial RRM -- satu kali menulis bahwa dia dengan mudah ill feel terhadap seorang laki-laki yang sedang melakukan pedekate dengannya ketika laki-laki itu suka -- atau 'kadang' lol -- bercerita ke dia bahwa banyak perempuan yang naksir dia. Buat apa dia bercerita tentang hal seperti itu kepada perempuan yang sedang dia taksir? Untuk meyakinkan diri bahwa dia ganteng? Atau minimal attractive lah ya. Satu hal yang pasti: dia sebenarnya tidak pede pada dirinya sendiri, dia butuh VALIDASI DIRI.
Aha!!! Ini dia!
Orang yang yakin bahwa dia menarik, tidak perlu berbicara pada orang lain, "I am attractive!" orang-orang di sekitarnya sudah bisa melihat itu. Orang yang memang sukses dalam hidupnya, tidak perlu pamer, dengan mengatakan, "aku sukses loh, aku punya rumah, mobil bla bla bla". Orang-orang yang merasa perlu bilang seperti itu jelas dia sebenarnya tidak yakin pada dirinya sendiri. Hingga membutuhkan validasi dari orang lain. 😅
Mengacu ke seseorang yang melakukan pedekate denganku 3 tahun lalu, dia butuh validasi bahwa dia cukup menarik, sehingga dia perlu bercerita kepadaku tentang perempuan-perempuan yang tertarik padanya, so that I can read between the lines mengapa dia berani mendekatiku: "I am attractive, Na! Many girls are attrated to me!" 😉😎
*****
Dwi, seorang kawan yang dulu kadang bersepeda antar kota denganku dan Ranz mulai bekerja menjadi guru di satu sekolah yang lumayan bonafide di kawasan DKI Jakarta di tahun 2017. satu kali aku bertanya padanya, "Jadi bagaimana? Sudah adakah satu orang atau lebih muridmu yang menyatakan bahwa dia jatuh cinta padamu?" lol. Dwi Cuma tertawa.
Aku cuma bertanya begitu loh, karena merunut ke pengalamanku sendiri sekian puluh tahun lalu: some students said they found me attractive and lovable. Atau, jangan-jangan, pertanyaanku ke Dwi itu juga merupakan bentuk bahwa aku pun butuh pamer? Butuh validasi diri? Lol. But trust me, aku cuma bertanya begitu, aku tidak lalu pamer ada siswa/mahasiswa yang mengajakku ngedate. 😆😆😆
MS48 14.18 09 Agustus 2025
Friday, August 01, 2025
Royal Dome swimming pool
![]() |
Me time after swimming |
Aku mengenal kolam renang ini sekitar tahun 2009. Yang mengajakku ke sini pertama kali adalah (ex) murid-murid satu sekolah yang dulu berlokasi di Jl. Gombel Lama no. 7. Satu hari Jumat sore, bersama Bella, Retno, Cecil, Aryo (adiknya Retno) dan seorang guru lain (sorry, I forgot her name). We really had fun at that time. If I am not mistaken, kami berenang bersama ke sini dua kali.
(Padahal Retno punya villa yang disewakan untuk orang umum dan ada kolam renang di sana. ☺️ tapi lokasinya lumayan jauh dari rumahku: Ungaran.)
Sejak itu, once in a while aku berenang di sini. Ada 2 hal yang tidak kutemui di kolam renang umum lain, yang ada di Royal Dome. (1) sebelum pandemi, handuk disediakan untuk mereka yang berenang. (2) ada hair dryer dan sofa nan empuk di tempat berbilas.
Pandemi covid 19 jelas sempat membuat Royal Dome berhenti beroperasi. Saat aku kudu kembali berenang secara rutin di awal tahun 2022, Royal Dome masih tutup. Aku pun (terpaksa) berenang di tempat lain, misal the Club milik perumahan Graha Padma. Aku kembali berenang ke sini lagi ketika kolam renang the Club satu kali tutup di tahun 2024.
![]() |
Voucher berenang |
Sebelum pandemi, perenang bisa membeli voucher berenang seharga Rp. 250.000,00 untuk 12 kali berenang, dan voucher berlaku untuk satu tahun. Sekarang? Voucher berenang dihargai Rp. 460.000,00, untuk 10 kali berenang dan berlaku hanya selama tiga bulan.
![]() |
![]() |
RD, 11.38 01 August 2025
Wednesday, July 30, 2025
CRITA MUSTAHIL (MUNG)
MUNG
aku wis tau
ngrasakne jerune kedanan
ngrasakne bundase kelaran
ngrasakne nangisi ning ra ketaran
aku ngiyani
omongmu sing kesel jalani
misal memang keputusanmu
tak lilak lilakne kelangan awakmu
mung pengen ngandani
sadar aku du seleramu saiki
mung pengen negesi
ati ati, yen kangen kabari
ra maksane niat gandengmu ro aku
cerito iki cerito mustahil nggo aku
karep ati mastekne kabeh senengmu
ning sandingmu ra bakal ngilang
kembang ngimpi saben wengi
ra nyongko luput tak nduweni
mugo lungoku nglegakne atimu
mung pengen ngandani
sadar aku du seleramu saiki
mung pengen negesi
ati ati, yen kangen kabari
ra maksane niat gandengmu ro aku
cerito iki cerito mustahil nggo aku
karep ati mastekne kabeh senengmu
ning sandingmu ra bakal ngilang
kembang ngimpi saben wengi
ra nyongko luput tak nduweni
mugo lungoku nglegakne atimu
mugo lungoku nglegakne atimu
Thursday, July 24, 2025
Feels Like Home
Feels Like Home
Song by Jonny Houlihan
The soft touch, that takes it all away
And when we kiss, it puts my mind at ease
Feels like home to me, yea
Holding hands, underneath the moonlight
And in that moment, I find my sense of peace
Feels like home to me, yea
Right next to you is where I belong
Safe and warm wrapped up in your arms
Holding tight, just right
Well there's no place on earth I want to be
Cause here with you, feels like home to me
Put down some roots
And watch it grow
Girl gonna see us through
Cause I've found the one
Who I never want to leave
And she feels like home to me, yea
Right next to you is where I belong
Safe and warm wrapped up in your arms
Holding tight, just right
There's no place on earth I want to be
There's no place on earth I want to be
Cause here you
Feels like home to me
N.B.:
One popular song with the same title as this one is sung by Chantal Kreviazuk. However, this version -- with different sweet lyric -- is also very nice to listen to. Do you agree?
PT56 20.54 24 July 2025
Wednesday, July 09, 2025
from ART JOG 2025
this is the first time for me to attend ART JOG event. below are some shots I took using the camera in my so so gadget 😀 I chose randomly, I did not take pictures of all of the artworks, no reason why I chose those particular artworks. and if you ask me whether I understand what those works mean, honestly I don't 😃 nevertheless, I enjoy visiting such art galleries like this.