Akhir-akhir ini di media sosial 'thread' aku mendapati beberapa postingan orang-orang yang menemukan jodohnya di thread. Salah satu yang menarik bagiku adalah postingan seorang laki-laki yang mengaku berusia 54 tahun, tinggal di Bekasi. Dia mengunggah fotonya dengan seorang perempuan yang juga tinggal di Bekasi, berusia 37 tahun, dengan perempuan itu dia sedang mengadakan penjajakan diri. Si laki-laki menyatakan anak-anaknya sudah 'mentas' semua, sementara si perempuan punya 3 orang anak yang harus dia biayai.
Si laki-laki ini 'hanya' mengunggah foto dan menulis kepsyen. You can guess, banyak orang yang lalu menulis komen dengan nada variatif. Ada yang mendukugnya, ada juga yang menulis, "buat apa? Anak-anakmu sudah mentas, ini saatnya kamu menikmati masa-masa nyaman, tidak perlu memikirkan biaya untuk sekolah anak-anak lagi.
Selain itu, ada juga postingan beberapa perempuan di usia yang sudah cukup matang -- lebih dari 55 tahun -- yang dengan terbuka menulis mencari pasangan, ingin menikah lagi. Komentar-komentar yang 'masuk' kian bervariatif, di mana lebih banyak yang mempertanyakan, "buat apa menyulitkan diri? Perempuan di usia 'matang' tentu akan 'mendapatkan' laki-laki yang berusia lebih tua; laki-laki yang kebanyakan sudah memiliki masalah kesehatan." bla bla bla … ada satu komentar yang menarik perhatianku dari seorang perempuan. Dia mengaku beerusia 62 tahun, menemukan jodoh seorang laki-laki berusia 67 tahun. Setelah menikah (lagi), mereka benar-benar saling menjaga kesehatan dan perasaan pasangannya. Intinya adalah pernikahan (yang kesekian ini) benar-benar membawa kebahagiaan untuk mereka berdua.
Saat menulis ini, aku ingat Candace Bushnell -- si penulis SEX AND THE CITY -- yang menemukan jodohnya di usianya yang menjelang 60 tahu, setelah bercerai di usia 50 tahun. Ternyata o ternyata, tidak hanya di Amerika bahwa kita masih akan menemukan perempuan-perempuan di usia matang yang secara terbuka menyatakan bahwa mereka masih berharap menemukan jodoh. Meski, well, you can guess, tentu tetap ada komentar-komentar sarkastik seperti, "Ibu kok malah mencari penyakit di usia di mana Ibu seharusnya mendekatkan diri pada Tuhan?😂
Guess what? Mantan istri kakakku -- yang ditinggal meninggal kakak di tahun 2019 -- pun telah menemukan tambatan hatinya loh. She is around the same age as me. And of course: I support her!
MS48 14.58 9 Agustus 2025
P.S.:
perhaps you will find my comment in this link interesting to read. 😊
No comments:
Post a Comment